SEJARAH SINGKAT GAEK KAMAL DATUK MALIN SULEAMAN - ANGKUPALO PADANG LOWEH 1915 - 1948


DAFTAR ISI
- MASA KECIL ……………………                                   HALAMAN 3-6
- USAHA GAEK KAMAL ………………………… HALAMAN 7
- PRINSIP HIDUP GAEK KAMAL ……………………… HALAMAN 8
- RIWAYAT PERNIKAHAN GAEK KAMAL …….…… HALAMAN 9-15
- AKHIR HAYAT GAEK KAMAL ……………………… HALAMAN 16
- LAMPIRAN FOTO :
  •  GAEK KAMAL ADIK BERADIK ………
HALAMAN 17
  •  GAEK KAMAL BERBURU BABI ………
HALAMAN 18
  • GAEK KAMAL & 4 ISTRI ……. ………
HALAMAN 19
  •  ANAK-ANAK GAEK KAMAL ….……
HALAMAN 20
  • ANAK & CUCU GAEK KAMAL ………
HALAMAN 21-25
- CATATAN KECIL DARI PENULIS ………… HALAMAN 26



MASA KECIL
Dari sebuah Desa yang di dalam sistem ketatanegaraan di Sumatera Barat sekarang disebut Jorong, yaitu Jorong Solok Manggi Nagari Padang Loweh, pada tahun 1888, lahir lah seorang anak manusia dari Ayah yang bernama IMAD dan Ibu yang bernama TARIAH : KAMAL, yang kemudian lebih terkenal dengan nama KAMAL DATUK MALIN SULEAMAN,
Gaek Kamal beradik kakak ada 4 oarang :
  1. Gaek Kamal
  2. Gaek Junin
  3. Gaek Syamsudin
  4. Gaek Syafei
Sejak dari kecil, mereka sudah ditinggal Nenek Buyut Tariah yang berpulang, sehingga mereka diasuh oleh Nenek Buyut PIPAH, yaitu adik perempuan dari Gaek Buyut IMAD.



     SURAU TALOSO – RUMAH MASA KECIL GAEK KAMAL

Gaek Kamal adik beradik diasuh dan dibesarkan oleh Nenek Buyut Pipah disebuah rumah yang sekarang menjadi Surau, yang bernama Surau TALOSO.Kalau dirunut, suku Gaek Kamal adalah CHANIAGO, yaitu suku dari Nenek Buyut Tariah. Bako Gaek Kamal adalah Nenek Pipah yang merupakan adik perempuan Gaek Buyut Imad dan sukunya TOBO.

Beliau banyak berkawan dengan orang Belanda pada waktu itu yang membuat beliau menjadi orang yang disiplin dan pekerja keras seperti orang-orang Belanda tsb. Beliau terkenal sebagai orang yang cerdik, pembela rakyat, dermawan dan penuh inovasi.

Dimasa mudanya, Gaek Kamal adalah seorang ANGKUPALO PADANG LOWEH, jabatan yang sama dengan Kepala Daerah setingkat LURAH saat ini. Jabatan ini beliau pangku mulai +/- th 1915 s/d 1948 disaat beliau wafat. Beliau juga mempunyai usaha export buah Damar ke Jerman, sambil bekerja sama dengan perusahaan Batubara di Sawah Lunto sebagai pemasok TIKAR yang terbuat dari pandan hutan berduri yang berfungsi sebagai penyaring di Pabrik tsb.

Sebagai Angkupalo, beliau melarang warganya untuk menjual padi dan sebagai penghidupan, beliau memerintahkan agar semua warganya bisa membuat tikar, yang sampai saat ini terkenal dengan TIKAR PADANG LAWEH.

Sebagai seorang pedagang, Gaek Kamal mempunyai pedati yang di jaman tersebut terbilang jarang orang yang memilikinya. Pedati ini beliau pergunakan sebagai sarana angkut hasil-hasil perdagangannya.

USAHA GAEK KAMAL
  1. Export bauh Damar ke Jerman.
  2. Pemasok Tikar untuk persuhaan Tambang Batubara di Sawah Lunto.
  3. Mempunyai usaha pompa bensin
  4. Mempunyai perkebunan Gambir di Padang Loweh.
  5. Mempunyai usaha transportasi logistik berupa truck-truck besar, saat itu beliau mempunyai 4 unit truck.
  6. Beliau juga mempunyai usaha angkutan bus, yaitu bus KAS (Kencana Amal Sentosa) 
Inilah sebagian kecil dari usaha yang Gaek Kamal punyai, selain dari jabatan Angkupalo (Lurah) Padang Loweh. Jadi dapat kita bayangkan di jaman masih penjajahan Belanda dan Jepang, beliau bisa disebut seorang pengusaha yang sukses.

 MASJID BAITUL AMANAH


Semasa hidupnya, Gaek Kamal juga turut membangun dan menjadi pengurus Masjid Baitul Amanah – Padang Loweh.

PRINSIP HIDUP GAEK KAMAL
  1. Hidup harus jujur, berdagang dengan kejujuran.
  2. Menepati janji dan bertanggung jawab.
  3. Membantu yang lemah.
  4. Tidak takut dengan Belanda, tapi Belanda dimanfaatkan untuk rekan bisnis sambil belajar model perdagangan mereka.
  5. Tidak mau menjual tanah untuk Cina, prinsip yang beliau ajarkan ke anak-cucunya
  6. Berjuang untuk Indonesia melalui kerjasama dagang yang mana hasilnya untuk memberdayakan masyarakatnya.
  7. Pendidikan sangat diutamakan oleh beliau. Beliau rela tidak berpendidikan tinggi, tapi adik beliau Gaek Syafei beliau sekolahkan sampai ke Bandung.
Gaek Kamal sangat dihormati masyarakat Padang Loweh, dikarenakan rasa segan dan hormat tersebut, kalau Gaek Kamal sedang di halaman rumahnya, tidak ada masyarakat yang berani lewat, mereka lebih memilih jalan memutar.


RIWAYAT PERNIKAHAN GAEK KAMAL

Setelah menginjak dewasa, Gaek Kamal menikah untuk pertama kali dengan Nenek Hama pada sekitar tahun 1905-1906 disaat usia beliau masih belasan tahun. Mereka tidak memperoleh keturunan.

Setelah pernikahan pertama, Gaek Kamal menikah kembali dengan seorang gadis yang namanya sama dengan istri pertama beliau, yaitu HAMA, pada sekitar tahun 1916-1917, masih di Padang Loweh juga. Dari pernikahan ini mereka dikaruniai seorang anak yang bernama RASINAH (alm) yang lahir pada tahun 1918. Dari Maktuo Rasinah (alm) yang menikah dengan Datuk Alwie (alm), Gaek Kamal mempunyai 8 orang Cucu, yaitu :
  1. Roswini Alwie (alm)
  2. Sulastini Alwie
  3. Ahmad Rusydi Alwie (alm)
  4. Natsir Alwie (alm)
  5. Marhamah Alwie
  6. Nasrul Alwie
  7. Zulhasni Alwie
  8. Eri Hayati Alwie
Dalam perjalan hidupnya, Gaek Kamal sempat berkunjung ke Lintau Buo Kab. Tanah Datar dan bertemu dengan Nenek SONANG (alm) dan pada sekitar tahun 1922-1923, mereka melangsungkan pernikahan. Dari pernikahan ini mereka dikaruniai 6 orang anak :
  1. Damuniar, lahir tgl 25 Januari 1924
  2. Nursiah (alm), lahir tgl 15 Desemeber 1927
  3. Nurlela (alm), lahir tgl 5 September 1929
  4. Kartini, lahir tgl 4 April 1932
  5. Karlis (alm), lahri th 1934
  6. Desril Kamal (alm), lahir tgl 5 Desember 1937
Dari masing-masing anak ini, Gaek Kamal memperoleh 20 org Cucu
  • Damuniar menikah dengan Akmal Yunus (alm) :
    1. Irama Hayati Akmal
    2. Gita Aldar Akmal
    3. Sri Kurnia Akmal
    4. Hilda Akmal
    5. Yenina Akmal
    6. Lusiana Indriani Akmal
    7. Daryll Ichwan Akmal
  • Nursiah (alm) menikah dengan Nurid Yusuf (alm) :
    1. Erina Nurid
  • Nurlela (alm) menikah dengan Sutan Badriaruddin Samad (alm) :
    1. Deliyanti Kesuma Dewi
    2. Arfiyanti
    3. Sitti Anggraini
    4. Sidney Arief
  • Kartini menikah dengan Sjamsul Arifin Achmad :
    1. Strasfiatri Auliana
    2. Adrian Erlangga
    3. Tania Nilamsari
  • Desril Kamal (alm) menikah dengan Aisyah Amini : tanpa anak
  • Desril Kamal (alm) menikah dengan Mariam :
    1. Muhammad Kamal
    2. Azhar Kamal
    3. Akmal Kamal
    4. Novita Sari Kamal
    5. Aida Permatasari Kamal
Dalam menjalankan usaha beliau, Gaek Kamal pernah juga tinggal di Tanjung Ampalu Kab. Sijunjung dan bertemu dengan Nenek Rukiah (alm), dan pada sekitar tahun 1926-1927, mereka melangsungkan pernikahan. Dari pernikahan ini mereka dikaruniai 6 orang anak :
  1. Anwar Kamal (alm), lahir tgl 17 Agustus 1928
  2. Amir Hamzah Kamal (alm),lahir tgl 17 Agustus 1932
  3. Idrus Kamal (alm), lahir tgl 11 Juni 1934
  4. Nurdin Kamal (alm), lahir tgl 2 September 1935
  5. Suwarni (alm), meninggal diusia +/- 10 th, th 1948
  6. Erfan Kamal, lahir tgl 7 November 1943
Dari masing-masing anak ini, Gaek Kamal memperoleh 34 org Cucu
  • Anwar Kamal (alm) menikah dengan Rozana (alm) :
    1. Armai Jhoni
    2. Yulias Sriwinaty
    3. Rozmarianita
    4. Noviani Delia Roza
    5. Afrilizar Diantini
    6. Toni Anwar
  • Anwar Kamal (alm) menikah dengan Syahnur :
    1. Desmawati
  • Amir Hamzah Kamal (alm) menikah dengan Nini Delfiar (alm) :
    1. Zahnil Kasnaen (alm)
    2. Armon Zakariah (alm)
    3. Renny Ramona
    4. Hanny Mulia
    5. Merfinda
  • Idrus Kamal (alm) menikah dengan Junariah (alm) :
    1. Eman Suherman (alm)
    2. Sri Mulyati
    3. Suhartini
    4. Yulinawati
    5. Yuliani (alm)
    6. Buyung A. Nasrudin (alm)
    7. Iwan Setiawan
    8. Iip Moh. Syarif
    9. Noviawati
  • Nurdin Kamal (alm) menikah dengan Ratna Alwie (alm) :
    1. Ike Worship Indra (alm)
    2. Nurna Eva Karmila
    3. Delfi Indra
    4. Harpan Suska Indra
  • Nurdin Kamal (alm) menikah dengan Ariaty :
    1. Ardiansyah Indra
    2. Yan Ade Marta Indra
    3. Idha Nora Novita
    4. Mahardika Indra
    5. Mutia Rahmah
  • Erfan Kamal menikah dengan Ermawati :
    1. Ronny Efandy
    2. Rendy Sapta Erfan
    3. Ricka Gusmita
    4. Ricci Jeniko Pramingta

Sekitar tahun 1937-1938, Gaek Kamal menikah lagi dengan Nenek Syamsiah (alm), dari pernikahan ini mereka dikaruniai 1 orang anak : Syafni Kamal (Upiak Tombe) (alm) yang lahir th 1939 dan dari Etek Syafni Kamal (alm) yang menikah dengan Pak Etek  Sahar Suib, Gaek Kaml memperoleh 2 orang Cucu :
  1. Hasnir Jenial
  2. Rahma Yulianti (alm)
Total dari 5 pernikahannya, Gaek Kamal mempunyai :
  • 14 org Anak – 3 org masih hidup
  • 64 org Cucu – 54 org masih hidup
  • 143 org Cicit – 137 org masih hidup
  • 76 Piut (anak Cicit) – 75 org masih hidup
  • 128 org minantu (minantu anak-cucu-cicit) – 117 org masih hidup
TOTAL 425 ORG ----> 386 ORG MASIH HIDUP (data tgl 6 Januari 2019)


AKHIR HAYAT GAEK KAMAL

                                         RUMAH SAKIT UMUM SAWAH LUNTO                               MAKAM GAEK KAMAL

Diakhir hayatnya, Gaek Kamal sering diserang sakit ASMA, sakit inilah yang membuat beliau harus dirawat di RS. Sawah Lunto lebih kurang 15 hari. Akhirnya pada tanggal 13 November 1948 beliau menghembuskan nafasnya yang terakhir di RS Sawah Lunto dan dimakamkan di Pemakaman Palokoto di Padang Loweh, Kab. Sijunjung Sumatera Barat.

AL-FATIHAH untuk Gaek Tercinta KAMAL DATUK MALIN SULEAMAN (alm)


====== S A L A S A I ======

Lampiran Foto-foto :

1. ADIK BERADIK GAEK KAMAL


2. FOTO GAEK KAMAL BERBURU BABI – TAHUN 1930
 


3. GAEK KAMAL DAN 4 ISTRI




4. ANAK-ANAK GAEK KAMAL



5.1. ANAK-CUCU GAEK KAMAL



5.2. ANAK-CUCU GAEK KAMAL



5.3. ANAK-CUCU GAEK KAMAL


5.4. ANAK-CUCU GAEK KAMAL


5.5. ANAK-CUCU GAEK KAMAL


CATATAN KECIL DARI PENULIS :
Dengan mengucapkan Alhamdulillahirobbilaalaamiin, penulis akhirnya dapat menyelesaikan Sejarah Singkat Gaek Kamal Datuk Malin Suleaman – Angkupalo Padang Loweh yang hidup dimasa penjajahan Belanda dan Jepang, tahun 1888 – 1948.
Sejarah Singkat Gaek Kamal Datuk Malin Suleaman ini tersusun berkat permintaan dan dorongan dari Kakanda Yenina Akmal, putri No. 5 Maktuo Damuniar, cucu dari Gaek Kamal Datuk Malin Suleaman dengan Nenek Sonang.
Dalam penyusunan Sejarah Singkat Gaek Kamal Datuk Malin Suleaman ini penulis juga dibantu oleh :
  • Kakanda Yulias Sriwinaty, putri No.2 Paktuo Anwar Kamal Datuk Radjo Sinaro (alm), yang telah bersedia mendatangi Narasumber Etek Upiak Labu – putri No.3 Gaek Syamsudin, adik Gaek Kamal Datuk Malin Suleaman No.2 di Kampung kita semua PADANG LOWEH.
  • Kakanda Lusiana Indriani Akmal, putri No. 6 Maktuo Damuniar, yang telah memberi beberapa masukan.
  • Kakanda Armai Jhoni – putra sulung Paktuo Anwar Kamal Datuk Radjo Sinaro, yang telah memberikan beberapa koreksi selama penyusunan Sejarah Singkat Gaek Kamal Datuk Malin Suleaman ini.
  • Dan pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah turut memberikan masukan dan koreksinya.
Penulis berharap, dengan adanya Sejarah Singkat Gaek Kamal Datuk Malin Suleaman – Angkupalo Padang Loweh 1915 – 1948 ini, anak keturunan Beliau tidak lagi bertanya-tanya dan buta terhadap sejarah GAEK TERCINTA kita ini.
Akhirnya dengan mengucapkan Terima Kasih kepada semua pihak yang telah membantu, penulis persembahkan, SEJARAH SINGKAT GAEK KAMAL DATUK MALIN SULEAMAN – ANGKUPALO PADANG LOWEH 1915 – 1948 ini.

Cikarang, 06 Januari 2019

 

Komentar

  1. Semoga bermanfaat...untuk anak keturunan Gaek Kamal semua

    BalasHapus
  2. Semoga selalu kompak persaudaraan walaupun berbeda pendapat
    Jen

    BalasHapus
    Balasan
    1. Biasa itu mah....namanya juga banyak sodara

      Hapus
  3. Aamiin
    Mudahan bermanfaat yo Del
    Jen

    BalasHapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  6. Ko emeil gogle Del Hasnir jenial tu nuo , reginahashari tu

    BalasHapus
  7. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  8. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

ALBUM KELUARGA BESAR NENEK SONANG

ACARA KAMAL'S FAMILY GATHERING - SEBUAH MIMPI YANG MENJADI NYATA